top of page

CECT Gelar Workshop Manajemen Proyek



Kemampuan mengelola proyek kini menjadi kebutuhan para eksekutif di bidang CSR. Apa lagi kegiatan CSR kini semakin beragam. Mulai dari kegiatan yang hanya membutuhkan beberapa orang, hingga kegiatan yang melibatkan puluhan bahkan ratusan orang dengan beragam latar belakang. Kebutuhan itu tercermin dalam CECT CSR Workshop Series yang digelar di Menara Batavia, Kampus MM-Sustainability Universitas Trisakti, Jakarta, pada 26-27Mei 2016.

Workshop bertema “Delivering your CSR Benefits using Project Management” ini diikuti peserta dari berbagai latar belakang profesi. Mereka berasal dari konsultan bisnis, pengelola yayasan, wiraswasta dan peneliti.

Rangkaian materi dalam workshop ini disampaikan oleh Maria R Nindita Radyati PhD, seorang pakar project management dan konsultan bersertifat dari Australia. Maria yang menyelesaikan pendidikan PhD-nya juga di Australia ini merupakan Founding Director MM-Sustainability/Executive Director CECT Universitas Trisakti. “Memahami project management sangat penting dalam menjalankan CSR,” tegas Maria.

Serangkaian materi disampaikan Maria dengan sangat menarik. Dimulai dari pengertian manajemen proyek, memahami project scope dan keterbatasannya, serta pentingnya project context. Selain itu juga disampaikan cara-cara memonitor implementasi CSR, bagaimana mengevaluasi proyek hingga melakukan hand-over ketika proyek selesai dijalankan.


Menurut Maria, sebuah proyek umumnya melibatkan banyak pihak sehingga memerlukan kerja sama para pelakunya.


“Harus ada kesamaan persepsi dalam menjalankan sebuah proyek CSR,”

jelas Maria.


Kesamaan persepsi ini harus dipahami oleh setiap pihak yang terlibat dalam proyek, mulai dari pemilik hingga pelaksana proyek. Hal ini perlu disadari agar tidak terjadi perbedaan persepsi dan harapan terhadap sebuah proyek.

Workshop ini dilengkapi beberapa aktivitas yang bertujuan membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang manajer proyek. Peserta dilatih untuk merancang sebuah proyek dengan membuat proposal proyek, merencanakan tahapan dan skedul pekerjaan, menyusun struktur organisasi dan menentukan peran dan tanggung jawab personel. Peserta juga dilatih untuk membuat alur komunikasi, melakukan penilaian risiko, membuat project context, hingga hand-over dan menyusun project closure report.

Pada intinya, manajemen proyek merupakan kegiatan yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan dalam waktu yang telah ditentukan. Kegiatan ini sejatinya merupakan gabungan antara ilmu (science) dan seni  (art). “Sebagian besar, sekitar 80%-nya adalah seni,” papar Maria.

6 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page