top of page

Developing a Crisis Management Plan




Tentu tak mudah memastikan dengan tepat kapan suatu krisis akan menerpa sebuah perusahaan. Karena itu cara terbaik adalah mempersiapkan perusahaan sebaik mungkin agar mampu menghadapi suatu krisis.

Sumber suatu krisis dapat datang dari mana pun. Demonstrasi, bencana alam, persaingan bisnis, gangguan pada teknologi yang digunakan perusahaan, hanya merupakan beberapa contoh yang dapat menjadi ancaman muculnya krisis pada perusahaan. Karena itu, workshop yang digelar CECT Universitas Trisakti bertema Developing a Crisis Management Plan merupakan jawaban agar organisasi mampu merencanakan strategi dalam menghadapi krisis.

Workshop yang dilakukan pada 8 – 10 Mei 2017 ini bertempat di Menara Batavia, Jakarta. Peserta pelatihan ini berasal dari perusahaan yang bergerak dalam beragam sektor. Diantaranya sektor industri kelapa sawit, farmasi, perbankan, retail, asuransi, pengelola pelabuhan, pengelola transportasi udara dan konsultan.

Materi pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini disampaikan oleh Tony Simmonds, MBA, CPPD, CPRM, CMC. Beliau telah memiliki pengalaman selama 40 tahun di bidang manajemen risiko dan manajemen proyek. Beragam proyek dan perusahaan baik di Indonesia, Australia hingga Timur Tengah telah menggunakan keahliannya. Materi pelatihan juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif CECT/ Direktur Program MM-Sustainability Universitas Trisakti Maria R Nindita Radyati PhD.


Para peserta pada pelatihan ini mendapat pengetahuan dan keterampilan untuk membuat suatu rencana pengelolaan krisis. Hal ini meliputi antara lain, bagimana melihat value chain suatu bisnis dengan menggunakan tool SIPOC (supplier, inputs, process, outputs).

Melalui pelatihan ini para peserta dapat pula memahami hubungan antara risk management, crisis management dan business continuity management. Peserta dapat memahami rangkaian sejak membuat perencanaan planing dan mitigasi, manajemen insiden, manajemen krisis, manajemen disaster hingga restorasi dan recovery operation.


“Melalui pelatihan ini, peserta akan mampu mengelola perusahaan dalam menghadapi krisis sehingga perusahaan dapat beoperasi kembali dengan baik,”

ujar Tony Simmonds.

Pelatihan ini berlangsung menarik, karena peserta tak hanya disajikan materi secara teori, namun juga dilengkapi dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan latihan merujuk pada studi kasus yang dialami oleh para peserta pelatihan di perusahaan masing-masing.

139 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page