Investasi Sosial Yang Inovatif

Agak berbeda dengan sebelumnya, seminar reguler yang digelar MM-Sustainability Universitas Trisakti di Menara Batavia, Jakarta, pada 3 Desember 2016 ini membahas materi tentang investasi sosial yang inovatif berkaitan dengan pengungsi dan pencari suaka politik.
Paparan ini disampaikan oleh Nikola Borosch M. A dari University of Muenster, Jerman. Nikola merupakan peneliti di bidang analisa kebijakan, kebijakan sosial dan masyarakat sipil. Ia meraih gelar Master di bidang sosiologi, ilmu politik dan antropologi di University of Muenster, Jerman. Saat ini ia tengah melakukan penelitian mengenai jaringan lokal untuk integrasi pasar tenaga kerja pengungsi dan pencari suaka dalam lingkup Komisi Eropa.
Sebagai peneliti, Nikola banyak berhubungan dengan jaringan komunitas internasional di sektor non-profit, swasta maupun lembaga publik.
Pada seminar reguler yang dipandu oleh Executive Director CECT/ Founding Director MM-Sustainability Universitas Trisakti, Maria R. Nindita Radyati PhD, Nikola menyampaikan bahan diskusi mengenai investasi sosial yang inovatif. Ia merujuk pada program EU-2020 yang dinamakan “InnoSI”. Tema inilah yang menjadi bahan diskusi menarik sebagai contoh investasi sosial yang inovatif.
Pada intinya InnoSi ini merupakan langkah dalam medesain strategi investasi sosial guna menangani tantangan sosial-ekonomi setelah krisis ekonomi 2008 yang melanda dunia.
Pendekatan yang dilakukan menyadari pentingya konteks regional dalam kebijakan investasi sosial dan peran inovasi sosial dalam investasi sosial.
Selain itu, investasi sosial yang inovatif juga perlu memahami dan mengukur nilai sosial dan nilai ekonomi ketika mengevaluasi kebijakan. Khususnya dalam InnoSi, bagaimana pengalaman penerima manfaat dalam kebijakan investasi sosial membantu mempertajam identitas sipil Eropa, juga dipandang penting.