top of page

Maria Nindita Sampaikan CSR Konteks Indonesia Kepada Perusahaan Australia



Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada 13 April 2016 tampak lebih sibuk dari biasanya. Pada hari itu tengah berlangsung Australian Business Forum bertema “CSR that Delivers: Opportunities for Australian Business to Make a Difference and Make a Profit”. Acara ini diikuti oleh lebih dari 40 pimpinan perusahaan Australia dari berbagai sektor yang beroperasi di Indonesia. Diantaranya para direktur dari perusahaan di bidang pertambangan, penyedia jasa pertambangan, energi, perbankan, asuransi, telekomunikasi, pengolahan makanan dan minuman, hingga perusahaan konsultan global. Hadir pula pada acara ini para pejabat dan staf Kedutaan Besar Australia di Indonesia.

Pada Australian Business Forum ini Founding Director MM-Sustainability/Executive Director CECT Universitas Trisakti Maria R Nindita Radyati Ph.D menjadi pembicara utama. Topik yang disampaikan oleh Maria Nindita adalah ”CSR that Creates Business Benefit and Sustainable Impact”. 

Berbagai materi CSR yang disampaikan Maria Nindita mampu menarik perhatian para peserta. Diantaranya tentang CSR yang benar menurut ISO 26000, salah persepsi mengenai CSR, regulasi CSR, dan tantangan yang dihadapi perusahaan baik internal maupun eksternal dalam melakukan CSR di Indonesia. 

Setelah pemaparan materi, forum bisnis ini dilanjutkan dengan diskusi yang intensif dalam bentuk master class. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi singkat namun serius menggunakan “Sustainability Tree”. “Tools ini diciptakan oleh CECT dan selalu dipergunakan dalam perkuliahan di Program MM-Sustainability Universitas Trisakti,” ungkap Maria Nindita.


Dalam diskusi ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Seluruh peserta tampak berpartisipasi dengan antusias, menyampaikan usulan-usulan inovasi CSR berdasarkan diskusi di masing-masing kelompok.

Di akhir diskusi, para peserta menyampaikan kepuasannya dan mengatakan sangat senang dengan materi yang disampaikan. Materi tentang CSR di acara ini dinilai mampu membuka wawasan para pelaku bisnis. “Saya mengharapkan Kedutaan Besar Australia menyelenggarakan pelatihan seperti ini lagi secara rutin dengan topik lebih banyak,” ujar seorang peserta.

Pada intinya, acara ini bertujuan agar perusahaan Australia mengetahui bagaimana melakukan CSR dengan konteks Indonesia karena tantangan berbisnis di Indonesia sangat tinggi. Tantangan ini tidak hanya dari masyarakat tapi juga dalam bentuk regulasi, baik regulasi di tingkat pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah berupa perda-perda.

Duta besar Australia Paul Grigson yang membuka acara Australian Business Froum ini menyambut gembira atas sharing mengenai CSR yang dipaparkan Maria Nindita.  “Saya merasa bangga, alumnus dari perguruan tinggi Australia telah melakukan perubahan di Indonesia dan menjadi leader di bidang CSR,” ujar Paul Grigson. Maria Nindita memang meraih gelar Ph.D-nya dari University of Technology Sydney (UTS), Australia.

12 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page