Pendidikan Risk Management
Bertempat di Kampus MM CSR Trisakti Menara Batavia, Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta, di bulan Desember 2015 - Januari 2016 digelar pendidikan Certificate IV Integrated Risk Management. Sebuah pendidikan untuk mengelola risiko organisasi dengan pendekatan praktik bersertikat dari Australia.
Pendidikan Certificate IV ini didesain agar para peserta memahami dasar-dasar risk management dan mampu mengelola risiko yang dihadapi dalam setiap organisasi. Pendidikan ini menggunakan kerangka AS/NZS/ISO31000:2009 Risk Management Standard dengan modul yang sesuai dengan kondisi semua jenis organisasi, sehingga para peserta akan dapat menerapkannya secara langsung dalam dunia kerja.
Usai mengikuti pedidikan yang merupakan kerja sama antara Interlink Pty Ltd Australia dan Program MM CSR Trisakti ini, setiap peserta akan menerima Certificate IV in Integrated Risk Management dari Australia. Tentu saja serfikat ini hanya dapat diraih setelah peserta melengkapi seluruh tugas (assigment) dan dinyatakan lulus. Setelah mengikuti pendidikan ini, peserta akan mampu mengidentifikasi ancaman, peluang dan menyusun strategi pencegahan serta membuat perencanaan pengelolaan yang efektif.
Terdapat tujuh unit kompetensi utama dalam pendidikan yang disusun secara fleksibel ini. Ketujuh hal itu meliputi Engage with Risk Stakeholders, Establish Risk Environment, Analyse and Evaluate Risks, Develop Risk Treatment Plans, Monitor and Review Risks, Apply Risk Management Software, dan Develop Crisis Management Plan. Unit-unit kompetensi ini disampaikan dalam delapan hari pertemuan dengan durasi delapan jam setiap harinya.
Materi dalam pendidikan ini disampaikan oleh Direktur Interlink Pty Ltd Australia,Tony Simmonds, MBA, CPPD, CPRM, CMC. Tony telah berpengalaman lebih dari 30 tahun dalam project management dan risk management di beberapa negara. Ia telah menangani berbagai proyek di Australia, Indonesia dan negara-negara Timur Tengah.
“Melalui pendidikan ini para peserta akan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola risiko yang dihadapi dalam setiap proyek dan organisasi,”
ujar Tony.